Fenomena Kenaikan Harga BBM di Indonesia
Semenjak berita kenaikan BBM muncul ke permukaan,masyarakat sudah banyak yang menentang dan bukan hanya itu,sepertinya Mahasiswa dan parpol oposisi juga sudah bersiap dengan aksi Unjuk rasa yang menentang rencana kenaikan BBM.
Dan benar apa yang terjadi,ternyata rencana kenaikan BBM telah membuat begitu banyak lapisan masyarakat melakukan Demo besar - besaran seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya.
Namun kali ini kita bukan akan membahas mengenai Demo BBM yang terjadi,melainkan bagaimana perilaku yang tidak bijak yang dilakukan oleh pelaku demo yang tentu jumlah nya tidak sedikit.
tentu teman tahu bagaimana Di Negara kita Demo selalu berlangsung ricuh dan anarkis,dan sedikit yang demo dengan bijak.
Perilaku ini akan semakin menjadi ketika sebuah demo bukan lagi menjadi ajang pengantar aspirasi masyarakat melainkan demi sebuah kepentingan golongan tertentu.
Mereka dapat berlaku lebih keras dan anarkis,karena mereka merasa ada yang mengorganisir aksi mereka itu.
Mari kita lihat demo belakangan ini yang kita lihat mereka dengan mudahnya merusak fasilitas umum dan apa yang ada tanpa mempertimbangkan kalau hal itu,bukan membuat orang yang kita demo mendengar aspirasi kita dengan cepat ,melainkan malah akan membuat itu sebagai kesempatan.
Bagaimana hal itu bisa terjadi ?
Ini sangat mudah,ketika para demonstran melakukan aksi anarkis dengan merusak fasilitas umum atau milik pemerintah,maka tentu hal itu akan membuat negara keluar banyak dana untuk membangun nya kembali,dan uang siapa yang digunakan ?
Tentu saja Uang kita,Uang Rakyat.
Tentu hal ini seharusnya dipikirkan oleh para demonstran terutama mereka para mahasiswa yang disebut dengan kaum intelektual.
Seharusnya mereka berdemo dengan bijak dan tidak menghancurkan fasilitas dan unit milik pemerintah.
Semisal ketika demo menghancurkan Mobil dinas,Tembok,pagar,dll
apakah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah akan seharga biaya pembangunan dan daya beli ketika barang itu dibeli atau dibangun dulu ?
Tentu tidak,karena sekarang tentu lebih mahal harganya atau bahkan ini bisa dijadikan oleh pihak - pihak tidak bertanggung jawab sebagai kesempatan mencari dana tambahan.
Diharapkan sekali ke depan demo tidak dilakukan dengan anarkis,dan tidak ada korban jiwa diantara kedua belah pihak.
Pemerintah pun harus segera cepat tanggap dalam menghadapi para demonstran dan segera menampung aspirasi masyrakat sehingga tidak meledak.
Demo BBM kemarin menjadi bukti kalau pemerintah tidak peka dalam mendengar aspirasi rakyat maka akan dapat timbul hal yang buruk.
Tentu saudara masih ingat peristiwa 1998 dimana terjadi demo besar - besaran untuk menurunkan rezim Suharto.
Semoga Indonesia dalam damai dan tidak ada demo yang merusak dan mengorbankan banyak pihak.
Silahkan melakukan demo,karena demonstrasi adalah ciri negara yang demokrasi nya baik dan mengeluarkan pendapat bukan hal yang dilarang.
Tetapi alangkah baiknya DEMO dilakukan dengan bijaksana dan tidak anarkis.
Dan benar apa yang terjadi,ternyata rencana kenaikan BBM telah membuat begitu banyak lapisan masyarakat melakukan Demo besar - besaran seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya.
Namun kali ini kita bukan akan membahas mengenai Demo BBM yang terjadi,melainkan bagaimana perilaku yang tidak bijak yang dilakukan oleh pelaku demo yang tentu jumlah nya tidak sedikit.
tentu teman tahu bagaimana Di Negara kita Demo selalu berlangsung ricuh dan anarkis,dan sedikit yang demo dengan bijak.
Perilaku ini akan semakin menjadi ketika sebuah demo bukan lagi menjadi ajang pengantar aspirasi masyarakat melainkan demi sebuah kepentingan golongan tertentu.
Mereka dapat berlaku lebih keras dan anarkis,karena mereka merasa ada yang mengorganisir aksi mereka itu.
Mari kita lihat demo belakangan ini yang kita lihat mereka dengan mudahnya merusak fasilitas umum dan apa yang ada tanpa mempertimbangkan kalau hal itu,bukan membuat orang yang kita demo mendengar aspirasi kita dengan cepat ,melainkan malah akan membuat itu sebagai kesempatan.
Bagaimana hal itu bisa terjadi ?
Ini sangat mudah,ketika para demonstran melakukan aksi anarkis dengan merusak fasilitas umum atau milik pemerintah,maka tentu hal itu akan membuat negara keluar banyak dana untuk membangun nya kembali,dan uang siapa yang digunakan ?
Tentu saja Uang kita,Uang Rakyat.
Tentu hal ini seharusnya dipikirkan oleh para demonstran terutama mereka para mahasiswa yang disebut dengan kaum intelektual.
Seharusnya mereka berdemo dengan bijak dan tidak menghancurkan fasilitas dan unit milik pemerintah.
Semisal ketika demo menghancurkan Mobil dinas,Tembok,pagar,dll
apakah biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah akan seharga biaya pembangunan dan daya beli ketika barang itu dibeli atau dibangun dulu ?
Tentu tidak,karena sekarang tentu lebih mahal harganya atau bahkan ini bisa dijadikan oleh pihak - pihak tidak bertanggung jawab sebagai kesempatan mencari dana tambahan.
Diharapkan sekali ke depan demo tidak dilakukan dengan anarkis,dan tidak ada korban jiwa diantara kedua belah pihak.
Pemerintah pun harus segera cepat tanggap dalam menghadapi para demonstran dan segera menampung aspirasi masyrakat sehingga tidak meledak.
Demo BBM kemarin menjadi bukti kalau pemerintah tidak peka dalam mendengar aspirasi rakyat maka akan dapat timbul hal yang buruk.
Tentu saudara masih ingat peristiwa 1998 dimana terjadi demo besar - besaran untuk menurunkan rezim Suharto.
Semoga Indonesia dalam damai dan tidak ada demo yang merusak dan mengorbankan banyak pihak.
Silahkan melakukan demo,karena demonstrasi adalah ciri negara yang demokrasi nya baik dan mengeluarkan pendapat bukan hal yang dilarang.
Tetapi alangkah baiknya DEMO dilakukan dengan bijaksana dan tidak anarkis.
kami tidak bermaksud membela pihak tertentu,dan kami hanya ingin bersikap netral dan melakukan yang terbaik bagi Negeri ini.
apa kata dunia...........?????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar