WARTA .............. BERITA .............. KABAR ............... KIM IJO > > > Informasi Mbatu

Salam

SUGENG RAWUH > > > SALAM IJO > > > SALAM SATU JIWA

Minggu, 30 Oktober 2011

Sumpah Pemuda, Bentang Bendera Raksasa




Kiprah pemuda-pemudi Kota Wisata Batu dalam memeriahkan hari sumpah pemuda ke 83 patut diacungi jempol. Betapa tidak, seribu anak muda berpakaian batik mengarak bendera merah putih sepanjang 1000 meter di jalan protokol Kota Wisata Batu, kemarin.Aksi itu dilakukan dalam rangka launching secara nasional gerakan “Generasi Optimis”.

Bendera Merah Putih yang diarak tersebut sebenarnya bukan barang baru, karena sudah dipasang di Jalan Samadi Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu pada Agustus lalu. Namun saat itu panjang bendera belum mencapai satu kilometer. Saat muncul gagasan mengarak bendera satu kilometer, kemudian bendera dijahit lagi hingga mencapai panjang yang diinginkan. 

Butuh waktu sekitar satu bulan untuk menjahit dan menambah panjang bendera hingga 1000 meter. Seluruh masyarakat dan pemuda Pesanggrahan cancut taliwanda untuk mengerjakan misi mereka. Buktinya, hari Minggu kemarin, bendera tersebut benar-benar diarak keliling Kota Batu.

Kali bukan hanya warga Pesanggrahan yang bergerak malah didukung pula oleh pemuda se Kota Batu dan Malang. Total pemuda yang mengarak lebih dari 600 orang, termasuk komunitas yang meramaikan kegiatan itu diperkirakan sudah mencapai 1000 orang. Kirab itu sendiri mulai dilakukan dari Desa Pesanggrahan menuju alun-alun Kota Wisata  Batu sekitar pukul 08.00.
Menurut Simon Purwo Ali Ketua Karang Taruna se Kota Batu, kirab itu dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda ke 83 yang jatuh 28 Oktober 2011. Proses pengerjaan bendera menurut dia dilakukan selama satu bulan. Seluruh pengerjaan dilakukan secara kolektif oleh warga Pesanggrahan tua dan muda. Sementara, start kirab di Jalan Trunojoyo melaju menuju Jalan Panglima Sudirman melalui Kantor Pemkot Batu. Kegiatan itu bertajuk kirab bendera 1000 meter, kirab Hanoman, 1000 pemuda berbatik serta kampanye selamatkan desa selamatkan kota. Bendera tersebut dikawal patung Anoman raksasa setinggi sekitar tiga meter.
Koordinator cukup repot juga mengatur seribu relawan yang bertugas mengaraka bendera. Agar bendera tidak putus, seluruh peserta diminta berjalan pelan-pelan sambil mengikuti instruksi melalui megaphone. Kondisi tersebut cukup menyita perhatian para pengguna jalan.

Yang miris, ketika sampai di perempatan Kelenteng Kota Batu, bendera itu sempat ditabrak pengendara jalan. Sejumlah mobil, sepeda motor serta mikrolet menebas jalur bendera. Mereka tak sabar menunggu kirab bendera selesai. Relawan terpaksa mengangkat bendera itu tinggi-tinggi.

Kendati demikian, relawan yang berasal dari Karang Taruna, Siswa SMK-SMU serta elemen pemuda dari Malang itu tetap bersemangat melanjutkan kirab. Sampai di alun-alun sekitar pukul 10.00 saat itu mereka disambut band lokal Kota Batu. Penggulungan bendera super panjang itu memakan waktu sekitar setengah jam dipandu sepuluh relawan.

M. Anwar koordinator kirab mengatakan ada sejumlah hal yang perlu diketahui oleh masyarakat yakni launching Generasi Optimis. Kata dia, kaum muda saat ini yakin dan optimis Indonesia bakal lebih baik. Nantinya dalam aksi tersebut, seluruh relawan akan menerima penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga.

Kenapa juga mengarak Anoman, kata dia, tokoh itu adalah simbol dari anak-anak muda. Tokoh hanoman lincah dan gesit seperti anak muda namun juga memiliki kebijaksanaan. Sedangkan mengenai kampanye selamatkan desa dan selamatkan kota adalah gerakan para pemuda.

Selasa, 18 Oktober 2011

Sambut HUT Kota Batu, Pelajar Adu Kreatifitas



Banyak kegiatan yang digelar untuk menyambut HUT ke-10 Kota Batu. Minggu kemarin, giliran para pelajar di Kota Batu yang beradu kreatifitas untuk menampilkan karya terbaiknya berupa majalah dinding (Mading). Sekolah yang mengikuti lomba berusaha menampilkan karya terbaiknya di hadapan dewan juri.

Lomba mading yang dipusatkan di Gedung Kesenian Mbatu Aji Art mendapat perhatian Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Di sela-sela kegiatannya yang padat, orang nomor satu di Pemkot Batu itu menyempatkan diri untuk melihat hasil kreatifitas para pelajar di kota yang dipimpinnya. Hasilnya, karya yang ditampilkan dengan sekolah-sekolah yang ada di luar Kota Batu, karena mampu menampilkan kreasi terbaiknya dalam bentuk tiga dimensi.
“Kreatifitas memang harus terus diasah dan diuji. Hasilnya sangat bagus. Anak-anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dengan gagasan yang kaya nilai seni. Ini harus diapresiasi dengan baik,” kata Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, disela-sela melihat hasil kreatifitas pelajar dalam lomba madding yang digelar Pemkot Batu bersama Forum Wartawan Kota Batu, kemarin.

Ditambahkannya, pembelajaran untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya tidak hanya cukup melalui bangku sekolah saja. Pengembangan kreatifitas yang dapat membentuk karakter generasi muda dapat terus diasah melalui banyak kegiatan yang dapat membentuk karakter itu sendiri.

Di sekolah maju di luar negeri misalnya, porsi pendidikan di sekolah jauh lebih sedikit. Kegiatan untuk mengembangkan kreatifitas dan inovatif yang mendapat porsi besar untuk diberikan.

Ajang kreatifitas seperti ini harus diperbanyak. Agar anak-anak dapat terus terdorong untuk mengasah kreatifitasnya dan inovasinya. Semakin sering diasah akan semakin mandiri dia dalam berkarya.

Sabtu, 08 Oktober 2011

BATU FLOWER FESTIVAL ke 3




Dalam rangka perwujudan Kota Batu sebagai sentra wisata di Jawa Timur, Pemkot Batu melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dispartabud) menggelar Batu Flower Festival (BFF) ke 3 yang merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 8 oktober 2011 bertempat di stadion Brantas kota Batu .  Acara ini dipandegani oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batu dan  bersamaan dengan itu dihadiri komunitas Kawanua Bakudapa Sedunia

Selain peserta Batu Flower festival tersebut dari Kota Batu sendiri, yang berasal dari BUMD, SKPD, objek wisata, perhotelan, Desa/Kelurahan se kota Batu, juga dimeriahkan  peserta dari luar kota antara lain Malang, Kediri, blitar, minahasa, tak ketinggalan  beberapa negara lain seperti Eropa, Amerika, dan Australia pun ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dihadiri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, EE Mangindaan dan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko maupun pejabat dan tamu undangan kehormatan lainnya ini.

Event internasional ini dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Jero Wacik. Sedangkan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara EE Mangindaan, juga ikut serta hadir., dan mengundang Gubernur Jatim, Gubernur Sulawesi Utara, Bupati/Wali Kota serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se-Jatim yang mana acara ini dimeriahkan dengan berbagai acara menarik antara lain:

  1. Pawai mobil hias
  2. Flowers fashion show
  3. Atraksi kesenian kota Batu dan Minahasa
  4. Parade music
  5. Drum band, dan masih banyak lagi
 “Pagelaran BFF ini otomatis akan memberdayakan masyarakat melalui petani bunga segar di masyarakat Kota Wisata Batu. Karena disamping terkenal sebagai penghasil buah apel, kota ini juga menjadi pusat penghasil bunga segar, dan event seperti ini diharapkan akan mampu mempromosikan Kota Batu sebagai Kota Wisata dan mampu mengembangkan marketing dan daya saing hasil bunga dari masyarakat Kota Wisata Batu ke seluruh dunia.










 Tari Cakalele dari Minahasa yang menghipnotis penonton